• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Jumat, 10 April 2009

Gizi buruk

08.42 // by Unknown // // No comments

TODAY gizi buruk
Sebenarnya hari terakhir nih menuju pesta demokrasi indonesia alias pemilu, memilih calon DPR dan teman-temanya. Aku sempet mengamati acara tivi swasta yang sangat inspiratif (menurut aku) karena menampilkan beberapa caleg beserta capability mereka. Seperti hari itu aku melihat ada gizi buruk di daerah Banten. Sebenarnya ini adalah fenomena lama. Kanapa?
Karena jangankan banten di jakarta sendiri pun masih banyak anak balita yang digolongkan sebagai gizi buruk. IRONIS memang, di pusatnya negara yang mengaku agraris, dan sempat swasembada beras tapi masih ada penerus bangsa yang kurang gizi.
Fakta pertama
1. Beberapa caleg besar dipilih acak dan dari beberapa range usia, salah satu paprpol ini mengunjungi si anak yang notabene adalah warganya sendiri, pendekatan pertama dia berempati, dan mewawancarai penyebab dan sebagainya
2. Begitu pun dengan caleg 2, membawa si balita ke puskesmas dan merujuk ke rumah sakit
Fakta kedua
Apa penyebab gizi anak tersebut buruk. MULTIFAKTOR, sayangnya ke dua orang caleg itu hanya melihat dari aspek kesehatan saja. Mereka sibuk mengurusi kesehatan si balita, tanpa melihat keluarganya.

Gizi buruk tidak akan sembuh apabila semua lingkaran penyebab tidak teratasi, lingkungan sosial ekonomi keluarga yang tidak mendukung, serta faktor pendidikan orang tua berperan sangat penting. Karena jangankan untuk mengobati anaknya dan membawa ke rumah sakit, biaya untuk menunggui balitapun tidak ada. Apalagi transportasi untuk ke rumah sakit.
Sebenarnya Link atau jaringan kesehatan sudah cukup baik bagi yang MEMAHAMI. Karena bagi mereka yang tidak paham akan menjadi sebuah perjalanan yang sangat berbelit dan menyulitkan.

Biasanya orangtua dari keadaan sosial ekonomi rendah akan berusaha membawa anak mereka ke puskesmas apabila keadaannya sudah gawat, dan sekali lagi dokter puskesmaslah yang harus berperan aktif dan cepat tanggap untuk merujuk balita. Penyakit penyerta biasanya akan membawa balita gibur ke jurang kematiannya.

Dari sekilas acara tersebut sebenarnya sepintar apapun calegnya kalau mereka belum memahami akar permasalahan di Indonesia sama dengan nol. Bohong belaka mereka akan berjuang demi rakyat. WONG GIZI BURUK di daerahnya saja tidak tahu, atau malah dengan sengaja di hilangkan karena MALU.

Jakarta sendiri menyumbang banyak angka gizi buruk, angkanya cukup funtastis. Nah, bagaimana, masih bisa membuang makanan anda??

Berempatilah, coba sharing pengetahuan kepada masyarakat dan pelan-pelan didik mereka dengan cara mereka. Mereka -masyarakat- belajar dari pengalaman, sementara Kita pemuda pemudi terpelajar belajar mengamati, dari buku dan pengajar. So pasti akan berbeda mengamati sesuatu peristiwa.

Contoh gizi buruk di banten merupakan contoh kecil dari masyarakat kita yang sudah meninggalkan asas gotong royong, melupakan bahwa kita bangsa yang santun dan ramah suka menolong.
Apa susahnya kita yang bergerak daripada menunggu, melihat tetangga kita yang kesusahan, sebagai pemuda munculkan gagasan, berikan masukan , aktifkan koperasi desa, aktifkan simpan pinjam di masyarakat, hidupkan sistem iuran, Dari segenggam beras tiap rumah yang dikumpulkan tiap minggu, mungkin akan berpengaruh pada tetangga anda yang memiliki balita gibur,
Ayo, mulai bangkitkan sifat ketimuran Kita, saling tolong menolong.
Cukup mudah BUKAN???

So, moga saja hasil contrengku yang kemaren akan berdampak pada perubahan yang lebih baik, walaupun aku belum mengenal pasti wakil yang ku pilih.
Moga mereka akan memperbaiki masalah kesehatan.
Karena SEHAT ITU PENTING , semua berawal dari sehat jasmani, rohani,sosial
Berlanjut ke Pendidikan, dan pengalaman supaya Indonesia beralih dari negara terjajah menjadi tuan rumah di negri sendiri.
SUKSESKAN PEMILU>>>> SUKSESKAN PRESIDENNYA...... SEMOGA PRESIDENNYA MENSEJAHTERAKAN RAKYATNYA.AMIN